Senin, 30 Mei 2011

Bahan dan alat serta proses pembuatan batik tulis



ü  Bahan yang digunakan adalah kayu jati, sengon laut, dan kayu pule.
Banyak masyarakat sekitar khususnya kebanyakan orang  Jawa percaya bahwa patung loro blonyo yang terbuat dari kayu pole ini mempunyai kekuatan magis. Bagi sebagian masyarakat Jawa Tengah patung loro blonyo ini biasanya dipajang di bagian depan ruang tamu atau pendapa, agar kehidupan rumah tangga mereka rukun dan langgeng.
ü  Alat yang digunakan adalah tatah raut, tatah ukir, petel, gergaji, mesin bubut, pisau dan alat-alat pemotong kayu lainnya.
ü  Proses Pembuatan Proses pembuatannya adalah kayu gelondongan yang di belah menjadi beberapa bagian dengan ukuran menyesuaikan keinginan, kemudian di gergaji dan di potong menjadi bentuk global patung. Kemudian kayu di ukir atau dibentuk menjadi bagian- bagian dari patung itu sendiri, setelah terbentuk lalu kemudian di amplas.

Visualisasi Patung Loro Blonyo



Patung Loroblonyo berkaitan mitos Dewi Sri dan Sadono dalam hubungannya dengan ritual kesuburan bagi masyarakat Jawa, keterkaitan mitos Dewi Sri-Sadono dengan expresi visualisasi patung loro blonyo dalam bentuk visualisasi seperti sepasang pengantin yang memakai baju adat daerah jawa,seperti pakaian adat surakarta dan yogyakarta

Namun seiring dengan perkembangan Zaman dan juga permintaan pasar, maka patung Loro Blonyo tersebut beralih fungsi sebagai Sebagai sumber pendapatan dan meningkatkan sumber daya manusia daerah setempat yaitu dengan pembuatan atau produksi untuk pemenuhan permintaan pasar sebagai hiasan yang bersifat dekoratif.




batik tulis


A.    Proses pembuatan batik tulis pada kain
ü  Batik tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan. Proses pembuatan batik tulis yaitu semula batik dibuat di atas bahan dengan warna putih yang terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Dewasa ini batik juga dibuat di atas bahan lain seperti sutera, poliester, rayon dan bahan sintetis lainnya. Motif batik dibentuk dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar, sehingga cairan lilin meresap ke dalam serat kain. Kain yang telah dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan, biasanya dimulai dari warna-warna muda. Pencelupan kemudian dilakukan untuk motif lain dengan warna lebih tua atau gelap. Setelah beberapa kali proses pewarnaan, kain yang telah dibatik dicelupkan ke dalam bahan kimia untuk melarutkan lilin.

ü  Proses pembuatan batik tulis meliputi beberapa tahapan seperti
·         mola (membuat pola),
·         ngiseni (mengisi bagian yang sudah dibuat polanya),
·         nerusi (membatik pada sisi sebaliknya),
·         nemboki (menutup bagian kain yang tidak akan diwarnai),
·         mbiriki (proses penghalusan tembokan),
·         pewarnaan,
·         nglorot (merebus kain  agar malamnya larut / lepas)
·         mbabari.

B.      Disamping batik diproses dipermukaan kain batik juga diproses pada permukaan kayu. Salah      satu contoh adalah pada kerajinan kayu topeng dan patung loro blonyo.
ü Dahulu patung Loroblonyo sangat lekat dengan kehidupan masyarakat jawa pada umumnya. Patung Loroblonyo berkaitan mitos Dewi Sri dan Sadono dalam hubungannya dengan ritual kesuburan bagi masyarakat Jawa, keterkaitan mitos Dewi Sri-Sadono dengan expresi visualisasi patung loro blonyo dalam sistem kepercayaan masyarakat Jawa dan untuk mengetahui makna filosofis patung loro blonyo dalam masyarakat Jawa.
ü Dusun Bubong, Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul, DIY, adalah suatu kawasan desa yang melestarikan budaya topeng dan patung loroblonyo mulai dari produksi, pemasaran dan ritual tradisinya.  Disana ada budaya penghormatan bagi Dewi Sri atau sering disebut Mbok Sri sebagai Dewi Kesuburan. Tradisi tersebut bernama ”Rasulan ” sebagai simbol ungkapan rasa syukur setelah penanaman padi masyarakat membuat nasi tumpeng dan dan di kelilingi macam-macam palawija sebagai simbol ”Boyong Mbok Sri” atau disebut meindah Dewi Sri.

recycle 1

recycle adalah gagasan mengenai efesiensi sebuah benda lama, bekas atau sisa, yang statusnya boleh dibilang sampah , tidak seharusnya di buang begitu saja. dengan sebuah tekad dan dukungan teknologi sederhana, himpunan sampah  itu bisa diolah menjadi sebuah produkatau suatu produk baru yang brmanfaat dan bernilai. recycle memang alternatif terhadap pemborosan.
Bahasa indonesia sudah punya kata yang bagus untuk istilah ini  : daur ulaung. dalam kamus besar bahasa indonesia, daur ulang memiliki dua makna :peredaran ulang suatu masa, pemrosesan kembali bahan bahan yang di pakai, misal serat, kertas, dan air untuk mendapatkan produk baru.